Makassar | Dinas Kesehatan (DInkes) Makassar berkolaborasi dengan Baznas Kota Makassar menggelar kegiatan Khitanan Massal Gratis dan Donor Darah di Kantor Kecamatan Mamajang, Rabu (10/7/2025)
Dinas Kesehatan (DInkes) Makassar berkolaborasi dengan Baznas Kota Makassar menggelar kegiatan Khitanan Massal Gratis dan Donor Darah di Kantor Kecamatan Mamajang, Rabu (10/7/2025).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Makassar yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes., sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr. Nursaidah menegaskan pentingnya layanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat.
Menurutnya kegiatan ini diikuti 100 anak serta 50 warga yang antusias berpartisipasi dalam donor darah.
“Khitanan massal ini tidak hanya membantu ekonomi keluarga, tetapi juga mencegah risiko infeksi dan masalah kesehatan lainnya. Sedangkan donor darah merupakan aksi nyata untuk menunjang ketersediaan stok darah di rumah sakit,” jelasnya.
Kegiatan ini melibatkan tenaga medis profesional guna memastikan prosedur khitanan dan donor darah berjalan aman dan nyaman. Dinas Kesehatan Makassar juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi seluruh pihak yang turut menyukseskan agenda sosial ini.
“Ini bukan hanya aktivitas biasa, ini adalah persiapan bagi anak-anak kita menuju tahap berikutnya dalam kehidupannya,” ujarnya.
Selain itu, khitanan kegiatan donor darah juga dilaksanakan untuk membantu memenuhi kebutuhan stok darah yang masih sangat tinggi di Kota Makassar.
Menurutnya, khitanan bukan hanya sekadar tindakan medis, tetapi juga bagian dari fase penting dalam kehidupan anak laki-laki menuju proses pendewasaan.
“Saya titip pesan kepada seluruh tenaga medis dan pihak terkait untuk memastikan proses ini dilaksanakan dengan standar yang tepat, agar tidak terjadi kesalahan yang membawa penyesalan seumur hidup,” tutup Munafri. (***)