Makassar | Adanya 3 warga terjangkit DBD di Jalan Hati Mulia, lorong 9 RW 3 Kelurahan Mattoangin, Kecamatan Mariso. Dinas Kesehatan respon cepat melakukan penyemprotan fogging, Kamis (12/6/2025).
Ketiga warga yang terjangkit DBD adalah Siti Nurhalizah Anggraeni (9) dan Nur Askira (8), yang berasal dari satu keluarga, serta Ibu Mona (57), seorang lansia yang tinggal di rumah yang berhadapan langsung dengan rumah kedua anak tersebut.
Koordinator Program DBD Dinas Kesehatan Kota Makassar, M. Sullam Fatwa, mengatakan, tindakan ini dilakukan setelah ditemukannya tiga kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan padat penduduk tersebut
Menurutnya, fogging dilakukan sebagai langkah cepat untuk membunuh nyamuk Aedes aegypti dewasa, penyebab utama DBD. Namun, ia menegaskan bahwa fogging bukanlah solusi utama untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.
“Fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa. Kalau ingin mencegah DBD secara menyeluruh, kuncinya adalah pemberantasan sarang nyamuk atau PSN,” ujar Sullam saat ditemui di lokasi.
Ia menekankan bahwa PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) memerlukan keterlibatan langsung masyarakat melalui prinsip 3M: menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah-wadah air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
“Kami berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan fogging. Pencegahan justru lebih penting dan harus dilakukan secara rutin oleh warga di rumah masing-masing,” tegasnya.
Sullam menambahkan, kondisi cuaca di Makassar yang tidak menentu, hujan tiba-tiba disusul panas terik, menjadi pemicu munculnya banyak genangan air. Hal ini sangat mendukung berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.
Menurutnya, peningkatan kasus DBD kini mulai tampak di beberapa wilayah, termasuk Kelurahan Mattoangin yang mencatat tiga kasus dalam waktu berdekatan.
“Kami sudah lakukan pemetaan, dan saat ini edukasi kepada masyarakat sedang kami gencarkan. Sebab jika masyarakat tidak terlibat aktif, kasus seperti ini akan terus berulang,” katanya.
Lebih lanjut, Sullam menjelaskan, Puskesmas Dahlia secara rutin melakukan penyuluhan dua kali dalam seminggu. Edukasi yang diberikan mencakup pengenalan gejala awal DBD, cara mencegahnya, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, atau munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
“Deteksi dini sangat penting. Jangan tunggu sampai kondisi parah. Segera periksa agar bisa ditangani lebih cepat dan lebih aman,” pungkas Sullam.
Selain menyasar rumah warga, pengasapan juga dilakukan di Kantor Perumda Parkir Makassar yang berada tidak jauh dari lokasi penderita. Kegiatan fogging ini berlangsung pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WITA, saat sebagian pegawai baru mulai berdatangan ke kantor. Pengasapan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif mengingat tingginya mobilitas pegawai dan pengunjung di area perkantoran tersebut.
Petugas Dinas Kesehatan menyisir seluruh area sekitar kantor untuk memastikan tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, sekaligus memperluas jangkauan pengendalian DBD di lingkungan sekitar.(***)