Makassar | Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, secara resmi membuka Pertemuan Advokasi Kelompok Kerja Operasional Posyandu, Puskesmas, Camat, PKK, dan Mitra dalam pengelolaan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu, yang merupakan bagian dari program Transformasi Layanan Primer DAK Non Fisik (BOK Kota) tahun 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, narasumber, serta perwakilan peserta dari berbagai kecamatan dan mitra kerja. Pertemuan bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam meningkatkan layanan kesehatan dasar di masyarakat.
Dalam sambutannya, dr. Nursaidah menekankan pentingnya transformasi kesehatan dengan enam pilar, di mana salah satunya adalah Transformasi Layanan Primer. “Fokusnya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui peningkatan promosi kesehatan, penyediaan layanan sesuai siklus kehidupan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat,” ujarnya.
Beliau juga menyoroti peran penting Posyandu sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat. Posyandu, menurutnya, merupakan garda terdepan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak dengan memberikan pelayanan kesehatan dasar yang mudah diakses.
Transformasi layanan kesehatan primer juga mendorong adanya Puskesmas Pembantu di tingkat desa/kelurahan yang didukung tenaga kesehatan dan kader. Hal ini diharapkan dapat semakin mendekatkan akses layanan kepada warga.
“Melalui penguatan Kelompok Kerja Operasional Posyandu, kita akan tingkatkan advokasi, koordinasi, pembinaan, dan dukungan agar pelayanan promotif dan preventif dapat berjalan sesuai standar. Sinergi lintas sektor adalah kunci untuk meningkatkan kinerja posyandu di Kota Makassar,” tegas dr. Nursaidah.
Acara yang berlangsung penuh keakraban ini diakhiri dengan pembukaan resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan, seraya berharap kegiatan tersebut membawa manfaat besar bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Makassar. (***)